Sabtu, 30 September 2023

Donald Trump Kritik Aksi Mogok Massal Pekerja Otomotif AS

Ramli Akhmad
- Selasa, 19 September 2023 | 06:05 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (net)
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (net)

PUBLIKSATU - Pemogokan massal belasan ribu pekerja otomotif di Amerika Serikat (AS) telah mendapat kritikan keras dari mantan Presiden Amerika Donald Trump. Dalam wawancara Trump dengan NBC yang dimuat pada Minggu (17/9), Trump memberi peringatan keras kepada pekerja otomotif AS bahwa mereka akan kehilangan pekerjaannya, karena produksi mobil, khususnya mobil listrik, akan beralih ke China.

Baca Juga: Mantan Dirut Transjakarta Kuncoro Wibowo Resmi Ditahan KPK

“Para pekerja otomotif tidak mendapat pekerjaan apa pun, karena semua mobil ini akan dibuat di China. Mobil listrik, secara otomatis, akan dibuat di China,” kata Trump kepada Kristen Welker dari NBC News.

Dalam pernyataannya, Trump menyalahkan kepemimpinan serikat Pekerja Otomotif Bersatu (UAW) atas pemogokan tersebut, dan secara khusus mengkritik Presiden UAW, Shawn Fain.

Menurut Trump, Fain tidak mewakili serikat pekerjanya dengan baik, dan dia memprediksi bahwa serikat pekerja otomotif akan lenyap dalam tiga tahun jika situasinya tidak berubah.

Baca Juga: Dorong Integritas Pemilu 2024, Bawaslu RI dan Tiktok Indonesia Jalin Kerja Sama

“Saya pikir dia tidak melakukan tugasnya dengan baik dalam mewakili serikat pekerjanya, karena dia tidak akan memiliki serikat pekerja dalam tiga tahun dari sekarang. Semua pekerjaan tersebut akan hilang, karena semua mobil listrik akan dibuat di China. Itulah yang terjadi,” kata Trump.

Pemogokan yang melibatkan sekitar 13 ribu pekerja otomotif AS pada Jumat ini, merupakan yang pertama kali ditargetkan oleh serikat pekerja UAW terhadap tiga perusahaan otomotif besar sekaligus, seperti General Motors, Ford dan Stellantis.

Baca Juga: Anies Beri Sinyal Dapat Dukungan dari Komunitas Masyarakat Indonesia Tionghoa

Mereka melakukan pemogokan setelah negosiasi gagal dalam sejumlah masalah, termasuk kenaikan gaji.

Masalah ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China dalam hal hubungan perdagangan dan ekonomi, dengan upaya kedua negara untuk memperbaiki hubungan terus semakin memburuk.

Editor: Ramli Akhmad

Tags

Terkini

Donald Trump Kritik Aksi Mogok Massal Pekerja Otomotif AS

Selasa, 19 September 2023 | 06:05 WIB

Gempa Dahsyat di Maroko, 296 Orang Dilaporkan Tewas

Sabtu, 9 September 2023 | 15:11 WIB

Rusia Batalkan Perjanjian Gandum dengan Ukraina

Rabu, 19 Juli 2023 | 12:55 WIB
X