PUBLIKSATU, JAKARTA- Acara pembukaan Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas dan Konbes) NU di Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Sepanjang pidatonya kemarin (18/9), Jokowi sama sekali tidak menyinggung politik. Termasuk urusan pilpres atau Pemilu 2024. Dia lebih sering menyebut soal pengorganisasian SDM NU di seluruh Indonesia dan sejumlah negara.
Baca Juga: BEM UI Kembali Kirim Undangan Adu Gagasan Bacapres
Jokowi juga menyebut bahwa pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU untuk membentuk Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Jokowi menilai inisiatif itu penting untuk meningkatkan kualitas keluarga Indonesia. Utamanya bagi para nahdliyin di level akar rumput.
Sementara itu, dalam tausiahnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beberapa kali menyinggung soal Pemilu 2024. "Sepertinya ada yang dinanti. Instruksi menghadapi tahun politik. Kira-kira disampaikan apa nggak ya?" kata ulama asal Surabaya itu.
Baca Juga: Kebijakan Anies Baswedan Ketika Jadi Gubernur di Jakarta yang Ditentang DPR hingga Pengusaha
Kiai Miftah lantas menyampaikan hasil muktamar PBNU di Solo beberapa tahun lalu. Pada momen itu diputuskan bagaimana NU harus menjaga jarak dengan semua partai politik. "Ini ada yang lupa, kalau NU itu harus menjaga jarak. Kura-kura dalam perahu. Pura-pura tidak tahu," ucapnya, disambut tawa para peserta.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf juga tidak banyak menyinggung soal Pemilu 2024 dalam pidatonya. (wan/lum/bry/lyn/c18/oni)